Salah satu jalan menuju kebahagiaan hidup yang diajarkan oleh Islam adalah tuntunan mengelola dan mengatur harta yang pada zaman sekarang telah banyak menyesatkan manusia dari jalan Allah, kita menyaksikan manusia berlomba-lomba mengumpulkan harta siang malam sampai-sampai melalaikan dan melupakan Dzat pemberi harta, manusia telah lalai oleh hartanya sehingga terlena dengan kemegahan harta yang di mata Allah sangat tiada harganya sama sekali, Allah Ta'ala telah mengingatkan kita dalam surat Al Humazah ayat 1-2 :
" Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk kedalam kubur "
Sudah menjadi tabiat manusia menyukai dan mencintai harta, karena ini adalah fitrah yang Allah berikan kepada manusia.Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan terhadap terhadap apa-apa yang diinginkan berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang berlimpah dari emas dan perak, kuda (kendaraan) pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup dunia dan Allah adalah sebaik-baik tempat kembali. Ali Imron : 14
Allah tidak mengharamkan bagi hambanya mencintai harta dunia, tapi yang Allah haramkan adalah terlenanya kita dengan harta yang melalaikan kita dari mengingat Allah, yang diharamkan adalah kita tidak bersyukur dengan semua karunia yang telah Allah berikan, yang Allah tidak sukai adalah kita menggenggam harta dunia dengan tidak pernah mau berbagi dengan hamba Allah yang lain karena Allah diakhir ayat diatas mengingatkan dengan sebuah janji yang sungguh lebih baik dari semua harta yang kita miliki di dunia ini ; yaitu kenikmatan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.Dan sudah menjadi tabiat manusia adalah tamak dengan harta yang Allah berikan, padahal dia lahir kedunia tidak membawa apa-apa dan tidak mampu berbuat apa-apa : " dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.( QS. An Nahl : 78)
Jelas sudah semua peringatan Allah tentang segala sesuatu yang kita akuakui sebagai milik kita padahal hakikatnya bukanlah milik kita. Maka sudah sepatutnya dan kewajiban kita sebagai hamba-Nya selalu mentaati segala sesuatu yang Allah tetapkan bagi kita agar kita menjadi hamba-hambanya yang beruntung dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat